kami diberangkatkan ke Kalimantan Barat untuk mengikuti Jambore Pemuda Indonesia. Setelah mengikuti Jambore Pemuda Indonesia dilanjutkan dengan kegiatan BPAP di Provinsi Maluku Utara. Adapun Jambore Pemuda Indonesia dilaksanakan di Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan barat, selama kurang lebih 1 minggu; dari tanggal 1 juni sampai dengan tanggal 6 Juni. Kegiatan Jambore Pemuda Indonesia ini diikuti oleh 33 Provinsi yang ada di Indonesia dan perutusan dari Negara Brunai Darusalam. Dalam JPI ini, setiap Provinsi menunjukkan dan mempromosikan daerah masing-masing; baik kebudayaannya, makanan khasnya serta potensi wisatanya. Secara keseluruhan kontingen Sulawesi Utara telah melakukan yang terbaik selama mengikuti JPI dan bisa memberikan warna berbeda dalam kegiatan JPI tahun 2010 ini.
Berkaitan dengan kegiatan BPAP. Provinsi Sulawesi Utara bermitra dengan Provinsi Maluku Utara, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur. Jadi, peserta BPAP yang ditempatkan di Maluku Utara terdiri dari 3 provinsi; masing-masing terdiri dari 8 orang, yaitu: propinsi Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan. Adapun tempat penempatan di desa Lolori Kecamatan Jailolo dan desa Jarakore Kecamatan Sahu. Berkaitan dengan penyambutan dari pemerintah dan PPMI Maluku Utara terasa sangat mengagumkan. Peserta BPAP dibuat bagaikan raja, segala sesuatu yang dibutuhkan dipersiapkan dengan baik. Kesan awal, sangat nampak koordinasi yang baik antara pemerintah daerah baik Propinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa dengan PPMI. Nyaris tidak ada masalah dan kendala yang dihadapi dalam penempatan BPAP tahun 2010 di Propinsi Maluku Utara.
Kami berada di Ternate sejak senin, 7 juni 2010, setelah melaksanakan perjalanan marathon nan melelahkan dari Kabupaten Landak-Pontianak (perjalanan darat)-Jakarta-Makasar kemudian Ternate selama lebih dari 24 jam menggunakan pesawat Sriwijaya air.



Hal yang mengagumkan berikutnya adalah rasa tolerasi yang tinggi antar umat beragama. Padahal 10 tahun lalu ditempat ini pernah terjadi kerusuhan hebat yang melibatkan agama. Dari Jailolo yang merupakan ibukota Halmahera Barat, dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 1 jam ke desa Jarakore, dan 20 menit ke desa Lolori.
1. DESA JARAKORE
2. DESA LOLORI
Desa Lolori merupakan wilayah pemerintahan kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Semua penduduk desa Lolori semuanya beragama Kristen protestan. Desa ini merupakan salah satu desa yang masih memegang tegu adat istiadat mereka. Desa ini terlahir tahun 1910 dengan masyararakat yang baru sekitar 20 rumah tangga dan dengan satu rumah adat yang biasanya disebut Sasadu. Kegunaan dari Sasadu itu sangat banyak; salah satunya dijadikan sebagai tempat musyawarah masyarakat desa.desa ini selalu menyelenggarakan acara makan adat. Makan Adat biasanya dilaksanakan jikalau masyarakat selesai panen raya. Biasanya acara makan adat itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam sesuai dengan paras atap di rumah adat.
Desa Lolori terletak di bawah kaki bukit yang tinggi dengan struktur tanah yang subur. Adapun mata pencarian masyarakat desa lolori paling banyak sebagai petani. Di desa Lolori terdapat Hukum Tua dan Kepala Adat yang selalu bekerja sama guna membangun desa. isa dikatakan bahwa masyarakat desa Lolori merupakan masyarakat adat. Sangat kental. Adat yang kuat menjadi daya tarik dan magnet desa ini. Aq sangat beruntung dapat mengikuti acara makan ada di desa Lolori. ini Makan adat yang dilakukan berhari-hari tanpa berhenti. Sebuah desa yang indah, nyaman dan penuh dengan adat kebudayaan. Sebuah desa yang sangat harmonis antara injil dan kebudayaan. Di desa inilah aq belajar mengenai perjumpaan antara injil dan kebudayaan. Sangat harmonis. Sangat mengagumkan.
Dari perjalananq ke 2 desa di Kabupaten HALBAR;
Di desa lolori, aq belajar mengenai perjumpaan injil dan kebudayaan. Di Lolori, Aq dapat menyaksikan keindahan Kebudayaan. Di desa Jarakore, aq belajar mengenai sikap toleransi antar umat beragama. Di jarakore, banyak pengalaman yang diperoleh, Terlebih pengalaman spiritual untuk saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama. Masyarakat desa Jarakore semuanya beragama muslim namun terkesan mereka sangat dewasa dan terbuka dengan kami yang berbeda keyakinan dengan mereka. Oh Tuhan, pengalaman ini membuat aq menyadari betapa cintanya Engkau terhadap hamba-Mu ini. dengan pengalaman ini aq bisa lebih terbuka bahkan terlalu terbuka untuk masalah kepercayaan. Tapi saya bahagia atas semuannya ini.
Di desa lolori, aq belajar mengenai perjumpaan injil dan kebudayaan. Di Lolori, Aq dapat menyaksikan keindahan Kebudayaan. Di desa Jarakore, aq belajar mengenai sikap toleransi antar umat beragama. Di jarakore, banyak pengalaman yang diperoleh, Terlebih pengalaman spiritual untuk saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama. Masyarakat desa Jarakore semuanya beragama muslim namun terkesan mereka sangat dewasa dan terbuka dengan kami yang berbeda keyakinan dengan mereka. Oh Tuhan, pengalaman ini membuat aq menyadari betapa cintanya Engkau terhadap hamba-Mu ini. dengan pengalaman ini aq bisa lebih terbuka bahkan terlalu terbuka untuk masalah kepercayaan. Tapi saya bahagia atas semuannya ini.
Akhirnya, aq bersyukur boleh memperoleh kesempatan untuk tinggal dan merasakan kehidupan masyarakat HAlbar ketika melaksanakan tugas negara. Walaupun hanya sebentar tapi memberikan sebuah pengalaman, kenangan dan kebersamaan yang indah.
Awal Agustus 2010
Sebuah pengalaman dan kenangan indah.
Kebersamaan, kekeluargaan, kebudayaan, dan persaudaraan.
Jarakore dan Lolori rumahku.
mantaap skali e...
ReplyDeletejadi pengen ikut bpap ulang tare...
hehehhehe