Monday, December 6, 2010

sosok tua; kematian, perjuangan hidup, dan kebahagiaan.


SOSOK TUA; Kematian!
Banyak orang berkumpul pada rumah tetanggaku. Sebuah rumah tua, kecil, dan hampir rubuh itu. Orang-orang yang berkumpul itu sibuk mendirikan “sabuah”. Orang-orang di dalam rumah sibuk mempersiapkan dan menata ruangan. Seketika rumah kecil itu tampak ramai, semua orang Nampak sibuk dengan tugasnya masing-masing. Ada apa gerangan di rumah yang sehari-harinya tampak sepi itu?
Semakin malam rumah itu semakin ramai, makin banyak orang yang datang berkumpul, bahkan ada beberapa orang yang membawa karangan bunga. Rumah itu berubah menjadi rumah yang sangat ramai. Jalan raya di depan rumah itu, setengahnya ditutup untuk digunakan mendirikan “sabuah”. Terdengar isak tangis yang menyalah dari dalam rumah.
Ternyata, di rumah itu baru saja terjadi peristiwa duka, oma yang tinggal di rumah itu telah meninggal dunia. Oma yang memang telah lama berjuang melawan sakit yang mengerogoti tubuhnya. Oma yang aku kenal dengan baik. Pada waktu sehat, merupakan oma yang sangat ramah, penuh senyuman dan keceriaan. Oma yang selalu aktif memberi diri dalam pertemuan-pertemuan ibadah.
Aq pun merenung. Peristiwa duka, kembali mengingatkanq akan kefanaan tubuh ini. Cepat atau lambat kematian akan menghampiri kita. Siap atau tidak siap semua manusia yang hidup akan menuju ke sana. Peristiwa kematian mengingatkanq untuk menciptakan relasi yang baik dengan orang-orang yang ada disekitarq. Keramaian rumah duka menandakan kehidupan kita semasa hidup. Akhirnya. Senyuman ramah dari oma itu tidak dapat lagi disaksikan, tapi keteladanan hidupnya sebagai orang percaya membuatnya selalu dikenang.

SOSOK TUA; PERJUANGAN KEHIDUPAN
Suatu kali, di tempat pengisian bahan bakar, terlihat olehq seorang nenek tua dengan keranjangnya. Tiba-tiba, nenek itu datang menghampiri mobil yang ku tumpangi. Ternyata, nenek itu datang menawarkan kue dan air mineral padaku, jujur hatiku tersentuh dengan keadaan ini. Seorang nenek Tua yang harus berusaha keras mencari uang dengan berjualan air mineral dan kue pada tempat pengisian bahan bakar. Seorang nenek yang bahagia ketika kue dan air mineralnya laku terjual. Nenek yang setiap hari mengangkat keranjangnya untuk berjualan kue dan air mineral. Bahagia dengan keuntungan yang tidak seberapa.
Aq pun merenung. Disatu sisi, aq merasakan kebahagiaan dan kenyamanan kehidupan, dan disisi lain aq diperhadapkan dengan perjuangan bertahan hidup oleh seorang nenek Tua. Dua sisi yang hanya dipisahkan sebuah pintu mobil. Pikiranq malayang. Mungkin saja 50 tahun akan datang, akan ada seorang opa yang berdiri pada sebuah tempat pengisian bahan bakar dan menawarkan kue dan air mineral. Bisa saja opa itu adalah aq; yang sekarang hidup nyaman dan bahagia. Ty God atas pengalaman ini. pengalaman yang mengingatkanq kepada mereka. dan mengingatkanq untuk menyikapi kehidupan ini. kehidupan yang keras bahkan cenderung menakutkan.

SOSOK TUA; YANG INGIN KU BAHAGIAKAN
Rambutnya, berganti warna menjadi putih. Telinganya, sulit untuk mendengar dengan jelas. Matanya, masih sangat mampu untuk mengenali seseorang; bahkan masih bisa untuk membaca. Wajahnya, sudah tidak cantik lagi; bahkan keriput menghiasi wajahnya disana-sini. Jalannya, terlihat pelan, tapi semangatnya untuk mengerjakan sesuatu masih sangat kuat; walaupun memang sudah tidak seperti dulu lagi. Sosok tua yang sudah tidak bisa lagi ke kebun untuk menanam padi, tidak bisa lagi mengangkat beban yang berat, Tapi masih mampu untuk sekedar membantu anak-anaknya mencuci piring, dan menyapu halaman. Tidak ada yang memerintahnya untuk bekerja, semua pekerjaan yang dilakukan semata-mata untuk kesenangan masa Tuanya. Bagiq sosok tua ini adalah sosok wanita pekerja keras.
Sosok tua ini memiliki anak-anak yang dapat dikatakan berhasil. Anehnya, sosok tua ini tidak mau tinggal dirumah anak-anaknya, tidak mau mengantungkan kehidupannya pada anak-anaknya. Sosok tua ini masih saja tinggal dirumah yang dahulu menjadi tempat dia membesarkan anak-anaknya, dan menjadi pendamping bagi suaminya yang telah lama meninggal. Rumah yang Nampak tua, dan kelihatan sudah mau roboh; namun masih layak untuk ditinggali. Dirumah inilah sosok tua ini menikmati masa tuanya; seolah-olah mau mengingat kembali perisiwa-peristiwa indah serta duka yang terjadi dimasa lalu.
Sosok orang tua yang tangguh dan kuat. Karena dimasa tuanya, semuanya masih dilakukannya sendiri. Sebelum orang lain terbangun dari mimpi indahnya, sosok tua ini menjadi salalu satu dari sebagian orang yang telah memulai harinya. Matahari baru mau terbangun dari tidurnya untuk menunjukkan terangnya, sosok wanita tua ini memulai hari dengan menyapu halaman di pagi hari.
Sosok tua yang ku kagumi dan kusayangi. Dialah omaku, oma yang hari ini berhari ulang tahun ke-80. Dialah salah satu dari banyak orang yang ingin aku bahagiakan. Selamat ulang tahun oma, semoga kesehajaan hidup selalu menaungi masa tua-mu. Semoga kebahagiaan ulang tahun-mu sekarang ini akan menjadi kenangan indah bagi-mu.
Rabu, 24 Nov 2010


No comments:

Post a Comment