Wednesday, March 14, 2012

judul 1 :)


“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga”. Matius 5:3

KEBAHAGIAAN ORANG YANG RENDAH HATI
By. Gembala Antonius Paparang

Banyak orang berkata: seandainya saya menjadi orang kaya, pasti hidup saya akan bahagia. Perkataan ini keluar dari mulut kebanyakan orang yang telah bosan menderita karena kemiskinan. Tetapi justru Tuhan Yesus berkata; “berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah”. Mengapa demikian? Mari kita cari tahu bersama. Dalam terjemahan bahasa Inggris perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 5:3 ini diterjemahkan dengan: “How blest are those who know that they are poor” yang artinya: “Berbahagialah orang yang tahu dirinya miskin”. Dalam terjemahan bahasa Inggris versi yang lain perkataan Tuhan Yesus ini diterjemahkan dengan: “Humble men are very fortunate! For the kingdom of heaven is given to them”, yang artinya: orang yang rendah dan miskin (atau rendah hati) sangat beruntung karena Kerajaan Sorga diberikan kepada mereka.
Dari dua terjemahan ini, maka kita bisa mengerti apa maksud Tuhan Yesus ketika ia berkata: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga”. Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang orang yang miskin, yang dimaksudkan-Nya adalah orang yang rendah hati. Sebab orang yang rendah hatinya tidak akan pernah meninggikan dirinya; ia menganggap orang lain jauh lebih penting dari dirinya sendiri; ia selalu mengutamakan kepentingan orang lain ketimbang kepentingan dirinya sendiri. Namun, seringkali. Karena sikapnya itu, orang yang rendah hati sering dimanfaatkan oleh orang-orang serakah dan jahat; seakan-akan orang yang rendah hati adalah sasaran empuk untuk dijahati. Nah, disinilah keistimewaan dari seorang yang rendah hati. Ketika dimanfaatkan dan dijahati oleh orang-orang serakah dan jahat, ia tidak pernah berusaha membalas kejahatan itu dengan kejahatan, tetapi ia selalu menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Dalam Yesaya 57:15 dikatakan bahwa Tuhan pencipta langit dan bumi bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus, tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati selalu terlihat lebih kuat dan tabah ketika diperhadapkan dengan persoalan dan pergumulan kehidupan, karena Allah tinggal dalam kehidupan mereka. Inilah alasannya sehingga kebahagiaan selalu ada dalam kehidupan orang-orang yang rendah hati karena Allah selalu menopang kehidupan mereka. (AP)


“Orang yang rendah hatinya tidak akan pernah meninggikan dirinya sendiri; ia menganggap orang lain jauh lebih penting dari dirinya; ia selalu mengutamakan kepentingan orang lain ketimbang kepentingan dirinya sendiri” (AP)

No comments:

Post a Comment