Saturday, July 2, 2011

“Buku itu pintu kalbu”; 33 tulisan tentang Andar Ismail


“Dalam dunia perbukuan Kristen, nama Andar Ismail sudah tidak asing lagi. Setiap tahun mulai dari tahun 1992.
 Andar Ismail mengeluarkan sebuah buku yang merupakan bagian dari seri selamat. Setiap buku yang dikeluarkan menjadi “Best Seller” karena dicetak di atas 10.000 eksemplar. Cara menulisnya sangat unik. Bukunya enak dibaca, teologi mainstreamnya sangat kuat. Terlebih dari itu, bukunya mencerminkan ketulusan, keseriusan, ketelitian dan kesungguhan. Dalam menulis sebuah seri selamat, Andar Ismail membutuhkan waktu selama 1 tahun”.

“Buku itu pintu kalbu” 33 tulisan tentang Andar Ismail ditulis sebagai apresiasi dan penghormatan yang tulus kepada seorang pendeta, pengajar dan penulis, yaitu: Andar Ismail. Seorang yang mendedikasikan seluruh waktu dan kehidupannya untuk pelayanan firman; baik tulisan maupun lisan. Buku ini ditulis oleh 33 orang yang berbeda; dari teman sekolah dan rekan dalam pelayanan, Rekan kerja di BPK Gunung Mulia, Mantan Murid, dan pencinta seri selamat. Isinya adalah pengalaman para penulis ketika bertemu dengan Andar Ismail baik secara langsung maupun hanya lewat buku-buku-Nya. Karena ditulis oleh orang-orang yang berbeda, tentu buku ini memuat banyak hal tentang Andar Ismail dari pengalaman dan sudut pandang yang berbeda-beda. Semua penulis dalam buku ini memiliki kesan unik dan baik terhadap Andar Ismail. Semuanya sepakat bahwa Andar Ismail adalah sosok pribadi yang hebat dan pantas menjadi teladan. Mengenai bukunya, semuanya sepakat; luar biasa!
“Buku itu pintu Kalbu”; 33 tulisan tentang Andar Ismail, adalah hadiah bagi Andar Ismail yang berulang tahun ke-70; ditulis tanpa sepengetahuan yang berhari ulang tahun. Tema yang digunakan mengikuti kalimat yang terpampang di pintu kerja Andar Ismail di BPK Gunung Mulia; “Buku itu pintu kalbu”. 33 tulisan mengikuti kebiasaan Andar Ismail menulis seri selamat. Buku ini awalnya ditulis dan dicetak hanya untuk kalangan sendiri namun supaya dapat menjadi berkat, dicetak untuk masyarakat umum. Jumlah halaman 142 lembar. Harga 22 ribu, seperti harga seri selamat. Penerbit BPK Gunung Mulia, tahun terbit, 2010. Penyunting; Rika Napitupulu, Dina Tuasuun.
Dalam “Buku itu pintu kalbu”, Sosok Andar Ismail dikenang oleh teman-teman sekolah dasarnya dan rekan dalam pelayanan sebagai teman sekolah yang bawel, dan periang. Pantang menyerah. Pandai menyimpan rahasia. Memiliki rasa humor yang tinggi (seperti yang tercermin dalam seri selamat). Sebagai motivator dan pembimbing. Pendiam, tapi humoris. Ada juga yang mengatakan sebagai pribadi yang unik, dan tidak tampak ingin menjaga image atau menunjukkan statusnya sebagai seorang pendeta yang sangat dikagumi. Enak diajak bicara, terbuka dan komunikatif. Ada juga yang mengatakan cenderung “dingin” dan kalau sudah marah, sangat menakutkan.
Andar Ismail di mata rekan kerjanya DI BPK Gunung Mulia. Penulis yang tulus karena menulis untuk membantu pembaca merasa terbebas dari ketegangan sehari-hari. Memiliki karunia untuk menulis. Seorang ahli dibidangnya; baik pendeta maupun penulis. Teologi mainstreamnya sangat kuat, pengawal teologi arus tengah, seorang teolog yang hebat. Teman yang mampu berempati; menempatkan diri pada posisi orang lain. Peduli dan mampu merasakan penderitaan orang lain. Memiliki komitmen yang kuat dan konsisten pada pendiriannya. Seorang penulis yang hebat. Seorang yang sangat Teliti; apalagi terhadap tulisannya. Seorang pendeta yang doanya sangat menghibur dalam pergumulan. Pendidik yang disiplin, sederhana dan humoris. Unik dan “antic”. Seorang motivator, inspirator, dan pendoa.

Kalimat Andar Ismail yang diingat oleh rekan kerjanya di BPK Gunung Mulia, adalah: “Salah ketik adalah kesalahan yang tidak bisa diampuni”.

Andar Ismail di mata mantan murid. Pendidik yang sulit dimengerti. Orang yang sederhana. Nilai yang diberikan sesuai dengan kemampuan mahasiswanya. Mengangkat asisten dosen, hanya untuk mengetik seri selamat. Seorang pendidik sejati. Guru yang tidak menggurui, tampak lebih sebagai seorang bapak. Bisa menjadi seorang sahabat dan sangat perhatian. Sosok unik karena ritual sebelum mengajar di pagi hari; datang 5 menit sebelum kelas dimulai, berdiri di depan pintu, sambil memegang buku, dan menunduk. Tanpa kata, tanpa bicara. Waktu pelajaran dimulai, dia masuk ke dalam kelas. Tanpa kata, tanpa sapa, tanpa bicara. Duduk di kursinya kemudian menyanyikan sebuah lagu dengan lembut:
Laudate omnes gentes
Laudate domino
Laudate omnes gentes
Laudate domino.
Dikenal sebagai dosen yang angker (awalnya), galak, dan Tidak suka mahasiswanya terlambat. Seterusnya, sebenarnya sangat perhatian pada para mahasiswanya. Katanya pada seorang muridnya, sesuai kesaksian mantan muridnya itu; “anda tahu bahwa Tuhan begitu hebat menciptakan diri anda dengan segala kekurangan dan keterbatasan, tetapi di balik semua itu ada bakat dan kemampuan luar biasa yang harus anda gali, sehingga suatu saat anda dapat memahami bahwa banyak hal yang anda rasa tidak mungkin anda kerjakan mampu anda hasilkan dalam karya besar anda”. Sosok yang Sederhana, dengan kemeja putih tangan pendeknya. Memiliki disiplin tinggi, dan tidak suka kegaduhan. Seorang yang banyak membaca dan menulis.

Andar Ismail sering berkata kepada para muridnya: “mulailah dengan menulis resensi buku, jangan langsung menulis buku sendiri, tulisan itu harus dimatangkan dahulu dengan berjalannya waktu”.

Andar Ismail di mata para pencinta seri selamat. Bukunya berbeda. Cara penyampaiannya berbeda. Isi Alkitab disajikan secara sederhana, dan mudah dipahami. Bukunya bukan menggurui. Buku yang menguatkan dan menyegarkan ketika sedang bergumul. sosok pengarang favorit. Bukunya membawa kebahagiaan dan berkat bagi pembacanya. Bab 33 berisi kutipan-kutipan singkat mengenai seri selamat dari pembaca yang bersumber dari: www. Bpkgm.com. semuanya senang dan merasa diberkati ketika membaca seri selamat.
Dalam semua tulisan dalam “buku itu pintu kalbu” berisi “doa semoga” untuk Andar Ismail: Semoga panjang umur, sehat selalu dan terlebih semoga terus menulis dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Lewat buku Andar Ismail menanamkan benih di dalam hati pembacanya. Melalui sikapnya banyak orang merasa beruntung pernah bertemu dengannya. Jika anda ingin mengetahui sosok Andar Ismail lebih dalam, “buku itu pintu kalbu” dapat membantu menguak kehidupan pribadi “Bapak Selamat” dari sudut pandang orang ke tiga.

No comments:

Post a Comment