Sunday, July 17, 2011

Unstoppable

Film ini diinspirasi oleh suatu kejadian nyata di negara bagian Pennsylvania, Amerika.
Hari yang biasa, cerah, tenang, sunyi dan membosankan. Berubah menjadi hari yang “kelabu”, ramai, sibuk dan menegangkan. Berawal dari sebuah kesalahan kecil yang ternyata berdampak sangat besar. Sebuah kereta api, 777, nama keretanya. Melaju sendiri tanpa terkendali; tanpa masinis dan kondektur. Waw, bagaimana sampai bisa terjadi? unik! Memang sangat unik, dan itulah yang terjadi.
Masalah yang muncul, kereta 777 bisa bertabrakkan dengan kereta yang lain. Dan, tentu saja, cara menhentikan kereta itu. Masalahnya menjadi lebih parah dan menegangkan karena kereta 777 berisi bahan kimia yang berbahaya serta sangat mudah terbakar. Jalan keluar yang diambil untuk menghindari tabrakkan dengan kereta yang lain, semua kereta api yang berada pada jalur kereta 777 dialihkan ke jalur yang lain. Masalah kemungkinan tabrakkan dapat diatasi. Untuk menghentikannya? pertama, mereka menggambil kebijakan untuk mengunakan lokomotif lain. Maksudnya, lokomotif itu berada dijalur kereta, berada didepan kereta 777 dan berusaha melakukan pengereman. Sementara itu, ada seseorang yang akan turun mengunakan tali dari sebuah helicopter tepat di atas kereta 777. Apakah misi ini berhasil? Tidak. Malahan dalam usaha ini seorang masinis yang berpengalaman, Judd Stewart, harus meninggal. Ini terjadi karena lokomotif yang dikendarainya terguling, keluar jalur dan meledak. Kemudian, seorang yang akan turun dari helicopter juga mengalami luka yang parah akibat benturan hebat. Usaha yang sia-sia dan memakan korban jiwa. Cara pertama gagal. Mereka menjalankan cara kedua: Menggulingkan kereta 777.  Apakah berhasil? Tidak juga. Pekerjaan mengulingkan kereta 777 menjadi sia-sia.
Bagaimana sampai kereta 777 “dijinakkan”? Nah, inilah kisahnya. Seorang masinis yang sudah 28 tahun bekerja di bidang perkereta-apian, Frank Barnes dan seorang pemula, Will Colson. Mereka berdualah yang mencoba menghentikan kereta api 777, dan berhasil. Caranya? Dengan mengejarnya mengunakan lokomotif yang lain. Menghubungkan lokomotif mereka di belakang kereta 777 yang melaju kencang, kemudian mencoba melakukan pengereman. 28 tahun pengalaman di bidang perkereta-apian membuat Frank sangat yakin cara ini dapat berhasil. Keduanya pun sepakat untuk bahu-membahu menghentikan kereta 777. Seorang yang baru pertama kali masuk kerja; dengan seorang yang akan segera dipensiunkan dari pekerjaannya. Dalam kerjasama mereka menghentikan kereta 777, terseling percakapan mengenai keluarga masing-masing. Frank ternyata telah kehilangan istrinya, Alice, karena kanker. Memiliki 2 orang putri, berumur 18 dan 19 tahun. Dan Will, ternyata terjerat masalah hukum dan kemungkinan akan bercerai dengan istrinya karena sebuah tindakan bodoh. Dari percakapan-percakapan yang terjadi keduanya menjadi semakin akrab. Hehehehe…Mereka ternyata bisa menjadi tim yang solid.
Tibalah waktunya untuk menghentikan kereta 777. Tenyata menghentikan kereta dari belakang bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi mereka harus berkejaran dengan waktu. Pertama-tama mereka harus mengyambungkan lokomotif mereka dengan gerbong paling belakang kereta 777. Will bertugas untuk melakukan pekerjaan ini. Sangat sulit, namun will berhasil, walau pun dia harus terluka.
Setelah tersambung, pengereman dilakukan. Apakah berhasil? Belum. Kereta 777 masih melaju terlalu cepat. Frank dan Will pun melakukan tindakan selanjutnya agar kecepatan kereta dapat berkurang sebelum sampai di sebuah tikungan tajam di tengah kota besar. Jika kereta sampai tergelincir di tempat itu, maka kerugian akan sangat besar dan nyawa penduduk kota taruhannya. Karena Will terluka, sekarang giliran Frank bertugas untuk mengerem kereta 777 dari tiap gerbongnya. Cara ini berhasil. Kereta dapat melewati tikungan tajam di tengah kota. Namun kereta 777 belum mau berhenti. Kereta masih terus melaju kencang. Dengan berani Will melakukan tindakan yang paling berbahaya. Apa itu? Hehehehehehe… nonton aja.
Mereka pun berhasil. Kisah yang heroic. Dampak dari keberanian Will, dia dan istrinya tidak jadi bercerai dan hidup bahagia. Bagaimana dengan Frank? Dia tetap dipensiunkan… tapi pensiun dengan penuh kebahagiaan. Mereka menjadi teknisi dan kondektur yang berjasa bagi negara bagian Pensilvania.
Satu kata dariku untuk mengambarkan film ini: Menegangkan! Setiap orang yang menonton film ini pasti akan selalu dibuat menahan nafas. Ndak percaya? Nonton aja. Bagiku, Film yang di bintangi Denzel Washington ini layak ditonton.

No comments:

Post a Comment