Hari yang biasa, cerah, tenang, sunyi dan membosankan.
Berubah menjadi hari yang “kelabu”, ramai, sibuk dan menegangkan. Berawal dari
sebuah kesalahan kecil yang ternyata berdampak sangat besar. Sebuah kereta api,
777, nama keretanya. Melaju sendiri tanpa terkendali; tanpa masinis dan
kondektur. Waw, bagaimana sampai bisa terjadi? unik! Memang sangat unik, dan
itulah yang terjadi.
Masalah yang muncul, kereta 777 bisa bertabrakkan
dengan kereta yang lain. Dan, tentu saja, cara menhentikan kereta itu. Masalahnya
menjadi lebih parah dan menegangkan karena kereta 777 berisi bahan kimia yang
berbahaya serta sangat mudah terbakar. Jalan keluar yang diambil untuk menghindari
tabrakkan dengan kereta yang lain, semua kereta api yang berada pada jalur
kereta 777 dialihkan ke jalur yang lain. Masalah kemungkinan tabrakkan dapat
diatasi. Untuk menghentikannya? pertama, mereka menggambil kebijakan untuk
mengunakan lokomotif lain. Maksudnya, lokomotif itu berada dijalur kereta, berada
didepan kereta 777 dan berusaha melakukan pengereman. Sementara itu, ada
seseorang yang akan turun mengunakan tali dari sebuah helicopter tepat di atas kereta
777. Apakah misi ini berhasil? Tidak. Malahan dalam usaha ini seorang masinis
yang berpengalaman, Judd Stewart, harus meninggal. Ini terjadi karena lokomotif
yang dikendarainya terguling, keluar jalur dan meledak. Kemudian, seorang yang
akan turun dari helicopter juga mengalami luka yang parah akibat benturan
hebat. Usaha yang sia-sia dan memakan korban jiwa. Cara pertama gagal. Mereka menjalankan
cara kedua: Menggulingkan kereta 777. Apakah
berhasil? Tidak juga. Pekerjaan mengulingkan kereta 777 menjadi sia-sia.
Bagaimana sampai kereta 777 “dijinakkan”? Nah, inilah
kisahnya. Seorang masinis yang sudah 28 tahun bekerja di bidang perkereta-apian,
Frank Barnes dan seorang pemula, Will Colson. Mereka berdualah yang mencoba
menghentikan kereta api 777, dan berhasil. Caranya? Dengan mengejarnya
mengunakan lokomotif yang lain. Menghubungkan lokomotif mereka di belakang
kereta 777 yang melaju kencang, kemudian mencoba melakukan pengereman. 28 tahun
pengalaman di bidang perkereta-apian membuat Frank sangat yakin cara ini dapat
berhasil. Keduanya pun sepakat untuk bahu-membahu menghentikan kereta 777.
Seorang yang baru pertama kali masuk kerja; dengan seorang yang akan segera
dipensiunkan dari pekerjaannya. Dalam kerjasama mereka menghentikan kereta 777,
terseling percakapan mengenai keluarga masing-masing. Frank ternyata telah
kehilangan istrinya, Alice, karena kanker. Memiliki 2 orang putri, berumur 18
dan 19 tahun. Dan Will, ternyata terjerat masalah hukum dan kemungkinan akan
bercerai dengan istrinya karena sebuah tindakan bodoh. Dari percakapan-percakapan
yang terjadi keduanya menjadi semakin akrab. Hehehehe…Mereka ternyata bisa
menjadi tim yang solid.
Tibalah waktunya untuk menghentikan kereta 777.
Tenyata menghentikan kereta dari belakang bukanlah semudah membalikkan telapak
tangan. Apalagi mereka harus berkejaran dengan waktu. Pertama-tama mereka harus
mengyambungkan lokomotif mereka dengan gerbong paling belakang kereta 777. Will
bertugas untuk melakukan pekerjaan ini. Sangat sulit, namun will berhasil,
walau pun dia harus terluka.
Setelah tersambung, pengereman dilakukan. Apakah
berhasil? Belum. Kereta 777 masih melaju terlalu cepat. Frank dan Will pun
melakukan tindakan selanjutnya agar kecepatan kereta dapat berkurang sebelum
sampai di sebuah tikungan tajam di tengah kota besar. Jika kereta sampai
tergelincir di tempat itu, maka kerugian akan sangat besar dan nyawa penduduk
kota taruhannya. Karena Will terluka, sekarang giliran Frank bertugas untuk
mengerem kereta 777 dari tiap gerbongnya. Cara ini berhasil. Kereta dapat
melewati tikungan tajam di tengah kota. Namun kereta 777 belum mau berhenti.
Kereta masih terus melaju kencang. Dengan berani Will melakukan tindakan yang
paling berbahaya. Apa itu? Hehehehehehe… nonton aja.
Mereka pun berhasil. Kisah yang heroic. Dampak dari
keberanian Will, dia dan istrinya tidak jadi bercerai dan hidup bahagia.
Bagaimana dengan Frank? Dia tetap dipensiunkan… tapi pensiun dengan penuh kebahagiaan.
Mereka menjadi teknisi dan kondektur yang berjasa bagi negara bagian Pensilvania.
Satu kata dariku untuk mengambarkan film ini: Menegangkan!
Setiap orang yang menonton film ini pasti akan selalu dibuat menahan nafas.
Ndak percaya? Nonton aja. Bagiku, Film yang di bintangi Denzel Washington ini layak
ditonton.
No comments:
Post a Comment