“Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi” Matius 5:5
KEBAHAGIAAN ORANG YANG LEMAH-LEMBUT
By. Gembala Antonius Paparang
Orang yang lemah lembut adalah orang yang terkuat dan
terhebat di atas muka bumi ini. Mengapa? Karena hanya orang yang lemah
lembutlah yang dapat mengalahkan musuh terbesar dalam kehidupannya. Siapa musuh
terbesar itu? Orang bijak berkata; “musuh
yang sulit dikalahkan adalah diri sendiri”. Ya. Musuh terbesar itu adalah
diri kita sendiri.
Kata Yunani untuk lemah lembut adalah “praus” yang berarti: lemah, rendah hati,
baik hati, baik budi, sopan, dan karena itu mengandung perhatian (kepedulian
terhadap orang lain), serta penguasaan diri. Dengan kelembutannya, kerendahan
hatinya, kebaikan hatinya, kebaikan budinya, kesopanannya, kepeduliannya kepada
orang lain, serta penguasaan diri yang dimilikinya, orang yang lemah lembut
dapat mencegah permusuhan dan pertengkaran serta segala macam kejahatan. Orang
yang lemah lembut dapat menciptakan perdamaian sehingga kehidupan terasa lebih
indah. Orang yang lemah lembut suka sekali menciptakan hidup yang damai, dan
hidup dalam perdamaian. Baca saja apa yang ditulis dalam Amsal 15:1,5: “Jawaban yang lemah lembut meredakan
kegeraman (kemarahan),… Lidah yang lemah lembut adalah pohon kehidupan”.
Kekuatan dari orang yang lemah lembut adalah Allah
sendiri. Sikap kelemah-lembutannya itu merupakan bentuk kesaksiannya, bahwa ia
telah datang kepada Tuhan Yesus dan belajar dari pada-Nya. Belajar bagaimana
menghadapi dan menyelesaikan pergumulan hidupnya. Dalam pembelajarannya itu, ia
pun boleh mendapatkan ketenangan dan kelegaan guna menghadapi segala persoalan
dan pergumulan kehidupannya. Sebagaimana yang pernah Tuhan Yesus katakan “…belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Matius 11:29),
itulah yang dilakukannya. Kesaksian itu diberikannya dengan satu kerinduan,
bahwa melalui kelembutan dan keramahannya, ia dapat memberikan kelegaan dan
ketenangan kepada orang-orang yang berada dalam pergumulan kehidupan.
Akhirnya, kebahagiaan terbesar akan dinikmati oleh
orang yang lemah lembut karena ketenangan dan kelegaan dalam menjalani kehidupannya.
Selain itu, TUHAN sangat senang dan mengasihi orang-orang yang lemah lembut,
karena itu; “berbahagialah orang yang
lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi”.(AP)
“orang yang lemah lembutlah yang dapat mengalahkan
musuh terbesar dalam kehidupannya”(AP)
No comments:
Post a Comment