MAKARIOS
By. Leidy asterina Lontaan
Bagi orang-orang Yunani,
Pulau Siprus dipercaya sebagai pulau yang sangat indah, kaya dan subur. Iklim
yang sangat baik membuat tanaman dan tumbuh-tumbuhan lainnya serta semua yang
diperlukan untuk hidup tersedia melimpah. Mereka percaya bahwa setiap orang
yang hidup di sana tidak perlu mencari tempat lain lagi untuk menemukan
kehidupan yang bahagia dan sempurna. Karena itu mereka menyebut nama Siprus
dengan He Makaria, yang berarti Pulau Bahagia. Dari sinilah muncul kata makarios yang diterjemahkan dengan “berbahagialah”
dalam ucapan bahagia di Matius pasal 5.
Jadi kata makarios mengandung
arti kebahagiaan yang begitu mendalam dan tidak tersentuh. Kebahagiaan yang
lengkap dan yang sama sekali tidak bergantung kepada kesempatan yang diberikan
oleh pihak lain, atau oleh hidup itu sendiri.
Kebahagiaan adalah impian
setiap orang. Malah bagi sebagian orang, kebahagiaan adalah segala-galanya.
Karena itu mereka bekerja, berkarya dan berusaha demi meraih kebahagiaan.
Bahkan tidak jarang orang menghalalkan segala cara untuk mencapai apa yang
mereka sebut sebagai kebahagiaan. Jabatan, uang dan kekayaan dianggap sebagai
sarana untuk mendapatkan kebahagiaan. Yup, bagi dunia itulah kebahagiaan. Namun
sebenarnya Kebahagiaan semacam itu hanyalah sementara dan lenyap ditelan
waktu. Berbeda dengan kebahagiaan
Kristen (makarios) yang sama sekali tidak bisa disentuh. Yesus mengatakan
bahwa: “Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari
padamu” (Yoh 16:22). Ucapan “berbahagialah” di dalam khotbah di bukit itu
berbicara tentang kesukacitaan yang datang kepada kita melalui penderitaan
kita: kesukacitaan yang tidak bisa disentuh ataupun dihilangkan oleh kesedihan,
kehilangan, kesakitan, kedukaan dan kuasa-kuasa yang lain. Kesukacitaan yang
diberikan oleh Yesus itu bersinar melewati tangisan dan tidak akan dapat
diambil atau dibinasakan oleh kuasa apapun di dalam kehidupan maupun kematian.
Dunia
memang dapat memberikan kebahagiaan, namun sementara. Perubahan nasib,
kesehatan, perubahan dari keberhasilan kepada kegagalan, kekecewaan di dalam
ambisi bahkan perubahan iklim saja pun dapat menghilangkan sinar kebahagiaan
yang diberikan oleh dunia. Kehidupan Kristen (makarios) adalah kehidupan yang
senantiasa berbahagia dalam segala situasi. Berbahagia di saat jaya, tetapi
juga berbahagia di kala terpuruk. Tetapi ini tidak berarti kita berbahagia
karena kesulitan hidup yang menghimpit kita. Tidak pula berarti kita berbahagia
di atas penderitaan orang lain. Kita
berbahagia karena pengalaman berjalan bersama Kristus dan menikmati
penyertaan-Nya. Tidak ada pengalaman lain yang bisa menggantikan pengalaman
hidup bersama Kristus. Itulah sebabnya, satu-satunya alasan untuk kita
berbahagia dalam situasi yang tidak menguntungkan adalah karena di saat-saat
seperti itulah penyertaan Kristus menjadi lebih nyata. Orang bijak mengatakan
bahwa kebahagiaan kita terletak di tangan kita sendiri. Kebahagiaan adalah
pilihan. Kita bisa memilih untuk berbahagia dalam situasi yang sulit, tetapi
kita juga bisa memilih untuk tidak bahagia dalam kondisi yang bagus. Selamat
menjalani kehidupan Kristen yang berbahagia. calam Makario5 J
No comments:
Post a Comment