“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya kerajaan sorga”. Matius 5:3
KEBAHAGIAAN ORANG YANG RENDAH HATI
By. Gembala Antonius Paparang
Banyak orang berkata: seandainya saya menjadi orang kaya, pasti hidup saya akan bahagia.
Perkataan ini keluar dari mulut kebanyakan orang yang telah bosan menderita
karena kemiskinan. Tetapi justru Tuhan Yesus berkata; “berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah”. Mengapa
demikian? Mari kita cari tahu bersama. Dalam terjemahan bahasa Inggris
perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 5:3 ini diterjemahkan dengan: “How blest are those who know that they are
poor” yang artinya: “Berbahagialah
orang yang tahu dirinya miskin”. Dalam terjemahan bahasa Inggris versi yang
lain perkataan Tuhan Yesus ini diterjemahkan dengan: “Humble men are very fortunate! For the kingdom of heaven is given to
them”, yang artinya: orang yang rendah dan miskin (atau rendah hati) sangat
beruntung karena Kerajaan Sorga diberikan kepada mereka.
Dari dua terjemahan ini, maka kita bisa mengerti apa
maksud Tuhan Yesus ketika ia berkata: “Berbahagialah
orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan
Sorga”. Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang orang yang miskin, yang
dimaksudkan-Nya adalah orang yang rendah hati. Sebab orang yang rendah hatinya
tidak akan pernah meninggikan dirinya; ia menganggap orang lain jauh lebih
penting dari dirinya sendiri; ia selalu mengutamakan kepentingan orang lain
ketimbang kepentingan dirinya sendiri. Namun, seringkali. Karena sikapnya itu,
orang yang rendah hati sering dimanfaatkan oleh orang-orang serakah dan jahat;
seakan-akan orang yang rendah hati adalah sasaran empuk untuk dijahati. Nah,
disinilah keistimewaan dari seorang yang rendah hati. Ketika dimanfaatkan dan
dijahati oleh orang-orang serakah dan jahat, ia tidak pernah berusaha membalas
kejahatan itu dengan kejahatan, tetapi ia selalu menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Dalam Yesaya 57:15 dikatakan bahwa Tuhan pencipta
langit dan bumi bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus, tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat
orang-orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati selalu terlihat lebih kuat
dan tabah ketika diperhadapkan dengan persoalan dan pergumulan kehidupan,
karena Allah tinggal dalam kehidupan mereka. Inilah alasannya sehingga kebahagiaan
selalu ada dalam kehidupan orang-orang yang rendah hati karena Allah selalu
menopang kehidupan mereka. (AP)
“Orang yang rendah hatinya tidak akan pernah
meninggikan dirinya sendiri; ia menganggap orang lain jauh lebih penting dari
dirinya; ia selalu mengutamakan kepentingan orang lain ketimbang kepentingan
dirinya sendiri” (AP)
No comments:
Post a Comment