Tuesday, May 31, 2011

Ty God atas pengalaman ini (Bagian kedua)


Minggu Pagi yang dingin di Adelaide. Hujan yang tidak deras menyapaku pagi ini. “Saatnya menikmati kota Adelaide”; itulah kalimat yang berlalu lalang dalam benakku.
Pagi ini, diawali dengan sarapan pagi khas barat di hotel. Mau sarapan Roti? Tinggal pilih, banyak bentuk dan rasanya. Sereal? juga tinggal pilih. Makanan berat; ada. Daging, Sosi, Jamur, dan Jagung. Minum; ada. Susu, kopi, teh, kapucino, dan banyak lagi. Buah; buanyak, tergantung keinginan. Semuanya sudah dibersihkan dan dipotong-potong ukuran kecil; nanas, apel, anggur, semangka, dll. Mau minum Jus, juga tersedia. Jus apel, atau jeruk. Semuanya lengkap, tersedia. Tinggal pilih, dan makan sepuasnya. Mantap, Sejahtera kuah klo bagini trus. Kesempatan jadi orang barat n kesempatan mo makank banya.
Hari ini, kami pentas pada acara Indofest di Rymil Park. Ya, inilah tujuan utama kami datang ke Adelaide; untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia khususnya tanah Minahasa. Sebelum berangkat ke tempat pementasan, dalam bis yang sangat nyaman, kami mengawali hari dengan ibadah bersama. Mensyukuri segala anugerah Tuhan dalam kehidupan kami. Terlebih kesempatan yang  kami peroleh saat ini. Sungguh, disini aq kembali mendapatkan pelajaran; pelajaran yang tidak aq temui selama 5 tahun dalam studi teologi. Dalam ibadah ini,  di Adelaide, aq merasakan ketenangan, dan kebahagiaan batin. Bukankah itulah yang diharapkan manusia ketika beribadah kepada Allah? Ketenangan dan kebahagiaan. Dua “harta” yang kutemukan bukan di dalam rumah gereja, saat ibadah minggu. Tapi, ku peroleh dalam ibadah di atas bis, saat ibadah minggu. Dalam ibadah ini, perasaanku sangat nyaman, Bahagia, dan hati ini tidak henti-hentinya mengucap syukur karena pengalaman yang ku peroleh saat ini.
Selesai ibadah singkat kami menuju Rymil Park. “Rymil Park”, sebuah taman di kota Adelaide. Taman yang luas; terdapat pepohonan besar yang memang ditata dan dirawat dengan baik. Ditengah taman ini terdapat sebuah danau yang luar biasa indah. Walaupun danaunya tidak luas danau Tondano, namun danau ini nampak dirawat dan ditata dengan baik. Taman ini terbuka untuk umum. Di taman inilah diselenggarakan indofest. Festival yang dilaksanakan untuk mempromosikan budaya Indonesia di Ausie khususnya Adelaide. Dan memang demikian, semua kesenian dan kebudayaan Indonesia dipentaskan disini. Jadi selain kami, yang mementaskan budaya Minahasa, ada juga mereka, yang mementaskan kesenian dan kebudayaan Indonesia. Namun, hanya kami (mungkin) yang khusus datang dari Indonesia untuk mepromosikan budaya Minahasa. Kelihatannya orang-orang yang mementaskan budaya indonesia dalam festival ini, memang orang Indonesia, tapi mungkin mereka sudah lama menetap di Ausie. Festifal ini diselenggarakan oleh kementerian pariwisata untuk mempromosikan dan memperkenalkan budaya Indonesia di Ausie. Aq bersyukur dapat terlibat di dalamnya.
Pagi ini, taman Rymil Park sudah ramai dan sebagian orang sangat sibuk mengatur panggung tempat pelaksanaan acara. Sesampainya disana, kami langsung latihan akhir untuk pentas siang hari. Pentas dihadapan orang-orang ausie di Adelaide; pengalaman pertama yang menyenangkan. Mereka sangat terkesan dengan budaya Indonesia, dan memberikan apresiasi yang besar pada penampilan kami. Bagiku, mereka sangat menghargai kesenian dan budaya. Salut! Setelah pentas di panggung utama. Kami tampil pada acara workshop. Acara ini untuk memperkenalkan budaya minahasa sekaligus mengajarkan kepada mereka tarian yang kami bawakan. Kembali apresiasi mereka terhadap budaya Indonesia sangat tinggi, terbukti dengan banyaknya peserta/ pengunjung yang tertarik mengikuti workshop ini. Acara ini berjalan dengan penuh canda dan tawa. Apalagi ketika mereka turut serta bersama kami menarikan tarian  Katrili.
Pementasan pun selesai. Asik! Saatnya jalan-jalan mengelilingi Adelaide. Bis yang sama menjemput kami untuk keliling kota Adelaide. Tenyata, Adelaide –mungkin, menurutku- hanyalah sebuah kota yang kecil. Namun jangan salah. Dibalik itu, terdapat harta yang sangat besar. Kota yang mengandung nilai sejarah yang tinggi. Terkesan tua, namun bergaya. kota ini memunculkan kesan sebagai kota rohani karena terdapat begitu banyak katedral yang megah dan indah. Sangat nyaman, teratur, tenang, dan sunyi. Rumah-rumah penduduknya terkesan tidak berpenghuni. Cuacanya berangin dan lebih dingin dari Sidney. Menurut penilaianku sie.


Mount Lofty Summit, salah satu tempat yang sempat kami kunjungi. Katanya, tempat ini merupakan tempat tertinggi di Adelaide. Merupakan kawasan pegunungan. Dipenuhi dengan hutan yang sangat terawat. Ditempat ini kami mendapatkan kesempatan unik, bertemu langsung dengan kangguru. Hehehehe… biasa cuman dengar, paling tinggi lia di televisi, skarang! so lia langsung. Tempat lain yang sempat kami kunjungi adalah, St Peters Cathedral. Sebuah gereja tua, megah, indah dan terawat di kota Adelaide. Sungguh sebuah katedral yang mengagumkan. Walaupun saat itu aq tidak mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam namun kemegahannya sangat Nampak dan cukup membuatku terkagum-kagum. Katedral ini Seolah-olah membawaku kembali ke saman abad pertengahan. Katedral yang sungguh sangat mempesona. Sebenarnya aq sangat penasaran untuk melihat dan merasakan suasana di dalam katedral. Namun apa daya, memang nimbole noe. Memandanknya saja sudah memberikan ketenangan dan memunculkan kekaguman dalam hati.
Satu hal yang sangat menarik perhatianku, mengenai kehidupan masyarakat ausie, yang hanya aq dengar dari tour gaide kami, yaitu; cara pengisian bahan bakar untuk kendaraan. “Disini klo mo isi bensin kata cuman jaga isi sandiri. Jadi, cuman kase maso doi di mesin konk isi sandiri. So lebe praktis”. Dan, satu lagi. Katanya, tingkat kriminalitas di Adelaide, mencakup ausie tentunya, sangat minim/ jarang. “Woow; hebat donk klo bagitu. Selamat ne”. 
Tanpa terasa, malam mulai menjemput. Jalan-jalan ini sungguh memuaskan. “Riki pastiu komank noe”. Kami pun menuju rumah makan Malaysia untuk makan malam. Masakannya aneh; “pedis, mar pedis merica”. Namun bersyukur karena bisa mencicipi nasi. Selesai makan malam kami menuju hotel tempat kami menginap. Selesai mandi, Aku langsung tertidur dengan pulas. Hehehehe… Sangat beta rasanya berlama-lama di hotel ini karena memang sangat nyaman. Baiklah aq akan sedikit menceritakan fasilitas yang disediakan hotel. Kamar mandi yang luarbiasa, dengan pilihan air dingin atau air hangat. Beberapa buah handuk; dari yang kecil sampai yang besar. Segala jenis perlengkapan mandi; sabun, sampo, sampai yg qt ndak mangarti ada. Kasur yang empuk n nyaman, LCD TV dengan layar datar dan lebar, nentau brapa ince komank, pokokx, basar. Baju tidur, mini bar; mar musti bayar klo mo ambe. Strika, lampu yang unik. Seperangkat tempat duduk yang nyaman, meja kerja dan privasi yang sangat terjamin. Dan satu yang paling sangat menarik; Free WIFI.
hari ini merupakan hari terakhirq di hotel ini; besok harus kembali ke Sidney. Keletihan sangat melanda diri ini, namun ucapan syukur tak henti-hentinya terucap.
           
Sehari di Adelaide; Minggu, 10/04/11

No comments:

Post a Comment