Pagi di Sidney. Makan pagi di kamar masing-masing. Setelah
itu, waktunya untuk menjelajahi kota Sidney.
Kehidupan di Sidney berjalan dengan sangat cepat.
Seolah-olah semua orang berlomba dengan waktu. Dunia bergulir begitu cepat,
semua orang seolah-olah berkejaran dengan waktu. jalanan di pagi ini terkesan
sangat padat. Banyak orang yang berjalan kaki, banyak mobil yang lalu lalang
dan banyak kendaraan umum yang mengantarkan penumpang; tapi kemacetan tidak terjadi.
Semua orang seolah-olah sudah terbiasa dengan rutinitas yang cepat ini. Satu
hal yang penting, semuanya berjalan dengan sangat teratur. Mereka berlomba
dengan waktu namun sadar berlalu lintas. Mereka mengejar waktu namun sadar pada
aturan. Sungguh, luar biasa. Pejalan kaki, tahu kapan harus menyeberang jalan.
Begitu juga pengendara mobil tahu kapan harus memberi jalan. Jalanan yang padat
namun tidak menyebabkan kemacetan. bagiku, bisa jadi semua yang serba teratur
ini disebabkan oleh system transportasi publiknya yang sudah tertata dan
teratur dengan baik dan rapi.
Opera House kembali menjadi tujuan utama hari ini.
Menuju Opera House kami kembali mengunakan bus, Transportasi yang paling murah
namun sangat nyaman.
Pagi ini, aq dibuat terkagum-kagum dengan kemegahan
kota Sidney. Namun hati kecilq berkata, tidak cocok aq tinggal di kota ini.
Masih lebih nyaman tinggal dan menetap di Tondano. Wkwkwkwkwkwk… memang itulah
yang aq rasakan. Aq memang kagum dengan Sidney, bahkan sangat respek dengan
orang-orangnya yang smart dan bersahabat. Namun, aq lebih nyaman dan bahagia;
hidup dan tinggal di Tondano. Aq lebih bahagia jadi orang Tondano. Aq bersyukur
bisa mendapatkan perjalanan ini sehingga dapat membandingkan “duniaq” dengan
kehidupan di Ausie. Lewat perjalanan ini aq bisa merenungkan akan kebesaran
Tuhan dan lebih mencintai kampung halamanq dengan kelebihan dan kekurangannya.
Tidak berapa lama, kami tiba di Opera House. Keindahan
dan suasana Opera House pada malam hari dan siang hari berbeda. siang hari, terkesan
lebih ramai dan kemegahannya lebih nampak. Terlihat pemandangan yang unik, burung-burung
terbang mengelilingi atap Opera House dan sangat bersahabat dengan semua
pengunjung yang datang. Seolah-olah burung-burung ini menyambut semua
pengunjung yang datang dari berbagai penjuru dunia. Seolah-olah mereka berkata:
“selamat datang di Sidney, selamat datang pada salah satu tempat terindah di
dunia”. Senang hati ini bisa menikmati keindahan Opera House pada malam hari
dan siang hari. Luar biasa. Teriknya mentari Sidney bukanlah persoalan bagiku
dibandingkan dengan pengalaman indah ini.
Kami pulang menumpangi bus yang sama saat kami datang
sehingga kami tidak perlu mengeluarkan 2 dolar lagi. Hehehehe… ya, itulah
kelebihan mereka. Tidak usaha membayar asalkan menunpangi bus dengan rute yang
sama.
Kami tidak langsung menuju hotel melainkan singgah sebentar
di Darling Harbour. Jika kemarin aq datang pada sore hari menjelang malam,
sekarang datang pada siang hari, saat waktu makan siang segera menjemput. Hehehehehe…
dapa rasa tu cacing-cacing di puruh so minta makank. Suasana Darling Harbour pada
siang hari berbeda dengan malam hari. Pada malam hari suasananya terkesan
romantic. Wkwkwkwkwkwk… pada siang hari, terkesan begitu ramai. Dari Darling
Harbour kami berjalan kaki melewati taman yang indah (taman yang saya ceritakan
pada tulisan sebelumnya) menuju Cina Town. Eits, di Cina Town, kami
menyempatkan diri untuk makan siang dan shopping besar-besaran sebagai ole-ole bagi sahabat2 di kampung
tercinta. Hehehehhe… karena payah “dollar” jadi cuman banya iko mata.
Wkwkwkwkwk…yang penting ada oleh-ole for tamang-tamang. Selesai shopping
kembali ke hotel. Eits sebelum shopping aq makan siang di salah satu rumah
makan di cina Town. Tentu saja makanan ala cina. Wkwkwkwkkwkwkwk… dapa rasa
enak skali karna makank gratis. Orang cuman ada bayar akank.
Sekarang, persiapan pementasan. Sore ini kami menuju
tempat pementasan. Melakukan gladi bersih dan tidak berapa lama pementasan pun
dimulai. Pementasan berlangsung dengan baik selama kurang lebih 3 jam. Semua
yang hadir merasa senang dan bahagia, kami pun demikian. Sebagai hadiah karena
pementasan berakhir dengan baik, kami diajak keliling Sidney di malam hari.
Senangnya hati ini, rasa lega karena pementasan berakhir dan kebahagiaan karena
merasakan moment indah ini. Malam ini hatiq merasakan keyamananan yang sungguh,
Serasa berada di sorga. Apakah inikah sorga di dunia? Kedamaian hati, dan
pikiran. Tidak henti-hentinya diri ini menyampaikan ucapan syukur kepada-Nya.
Sampai di hotel. Menikmati malam terakhir di Sidney.
Besok, siap-siap meninggalkan Ausie. Meninggalkan kebahagiaan kehidupan; meninggalkan
sorga dunia ini. Kembali menjalani kehidupan normal; Tugas dan tanggung jawab telah
menanti. Perjalanan ini, memperbaharui motivasi hidupq. Luar biasa pengalaman
yang Kau berikan, ty God atas pengalaman ini.
Selasa,
12.4.2011
Sidney
J
No comments:
Post a Comment