Evan Tailor, anak yang terlahir secara “kebetulan”.
Hehe… memang “kebetulan”! Penasaran? Nonton saja. Ayahnya adalah seorang
gitaris dan vokalis sebuah grup band yang sementara naik daun. Ibunya adalah
seorang pemain cello yang terkenal dan memiliki masa depan cerah dibidang
music. Louis Connelly dan Lyla Novacek. Rock dan Classic. Bagaimana kedua orang
tuanya bertemu? Karena Music. Suatu pertemuan yang singkat namun berdampak
panjang dalam kehidupan Louis dan Lyla.
Evan Tailor tumbuh di panti asuhan Walden County New
York. Ia memiliki karunia yang luar biasa, yaitu mendengarkan “bunyi”. Ia
Seolah-olah terlahir untuk bermusik. Semua yang didengarnya adalah music.
Baginya, “bunyi” disekitarnya merupakan rangkaian simfoni indah. Bahkan karena
music, teman-temannya di panti asuhan menganggapnya sebagai anak yang aneh.
Temannya, hanya-lah “bunyi”, hanya-lah music. “Kadang dunia berusaha
menggoyahkan keyakinanku tapi aku percaya music seperti sebagian orang
mempercayai dongeng”.
Evan Tailor, kemudian dipanggil August Rush. Penasaran
mengapa Evan Tailor sampai dipanggil August Rush? Hehehehe… nonton saja. Dalam
perjalanannya mencari orang tuanya, dia bertemu dengan Arthur X. Seorang
pengamen jalanan, bocah kulit hitam yang mahir bermain gitar dan memiliki suara
yang merdu. Pertemuannya dengan Arthur X membawanya menjadi bagian dari
pengamen jalanan di bawa asuhan Maxwell Wallace/ Wizard. Dalam komunitas inilah
August mulai bermain music. Jika sebelumnya music hanya ada dalam imajinasinya,
sekarang berubah menjadi nada indah dalam alunan gitar. Mulai-lah August
menjadi seorang pengamen jalanan yang fenomenal.
Setelah berhenti menjadi pengamen jalanan. Ingin tahu
mengapa August berhenti menjadi pengamen jalanan? Nonton saja. Dalam
pelariannya, suara paduan suara yang mengagumkan seolah-olah memanggilnya
menuju sebuah gereja. Di gereja itu, August berkenalan dengan piano, organ dan
Partitur. Eits, di gereja itu pula August mendapatkan seorang sahabat baru,
yaitu; Hope; gadis cilik yang memiliki suara indah. Singkat cerita, karena terpukau dengan
talenta yang dimiliki August sang pendeta memasukkannya ke sekolah music
terkenal di kota itu.
Ditempat lain orang tua August; Lyla dan Louis yang
telah berpisah selama 11 tahun kembali merangkai masa lalu mereka yang
terlewatkan. Lyla kembali bermusik setelah berhenti selama 11 tahun dan
berusaha mencari anaknya setelah mengetahui bahwa anaknya itu ternyata masih
hidup. Terdapat cerita menyedihkan mengapa sang ibu harus berpisah dengan
anaknya; ingin tahu? Nonton saja. Louis kembali bersama bandnya; sama dengan
Lyla, setelah vakum bermain music selama 11 tahun. Selain itu, Louis berusaha
mencari cinta sejatinya; Lyla Novacek.
Bagaimana sampai keluarga musisi ini bertemu? Nonton
aja. Hehehehe… yang pasti pertemuan mereka terjadi dalam sebuah konser besar
dan menakjukkan. Film ini bercerita mengenai usaha August Rush bertemu dengan
kedua orang tuanya. Music-lah yang mempertemukan mereka kembali. Dijamin, film
ini sangat menarik dan keren, apalagi bagi Anda yang menaruh minat pada music.
Dalam film ini Anda pasti akan dibuat terkagum-kagum dengan “keajaiban” August
dalam bermain gitar. Begitu pula saat dia membuat simfony music menggunakan
piano hanya dengan mendengarkan bunyi-bunyian disekitarnya. Hehehe… jika
dipikir mustahil bisa seperti itu, mana boleh sekali bermain langsung mahir.
Tapi opa bijak sering berkata “tidak ada yang mustahil dengan music”.
“music ada di sekitar kita yang perlu kita lakukan
hanyalah mendengar”
No comments:
Post a Comment