“Dalam dunia
perbukuan Kristen, nama Andar Ismail sudah tidak asing lagi. Setiap tahun mulai
dari tahun 1992.
Andar Ismail mengeluarkan sebuah buku yang
merupakan bagian dari seri selamat. Setiap buku yang dikeluarkan menjadi “Best
Seller” karena dicetak di atas 10.000 eksemplar. Cara menulisnya sangat unik.
Bukunya enak dibaca, teologi mainstreamnya sangat kuat. Terlebih dari itu,
bukunya mencerminkan ketulusan, keseriusan, ketelitian dan kesungguhan. Dalam
menulis sebuah seri selamat, Andar Ismail membutuhkan waktu selama 1 tahun”.
“Buku itu pintu kalbu” 33 tulisan tentang Andar Ismail
ditulis sebagai apresiasi dan penghormatan yang tulus kepada seorang pendeta,
pengajar dan penulis, yaitu: Andar Ismail. Seorang yang mendedikasikan seluruh
waktu dan kehidupannya untuk pelayanan firman; baik tulisan maupun lisan. Buku
ini ditulis oleh 33 orang yang berbeda; dari teman sekolah dan rekan dalam
pelayanan, Rekan kerja di BPK Gunung Mulia, Mantan Murid, dan pencinta seri
selamat. Isinya adalah pengalaman para penulis ketika bertemu dengan Andar
Ismail baik secara langsung maupun hanya lewat buku-buku-Nya. Karena ditulis
oleh orang-orang yang berbeda, tentu buku ini memuat banyak hal tentang Andar
Ismail dari pengalaman dan sudut pandang yang berbeda-beda. Semua penulis dalam
buku ini memiliki kesan unik dan baik terhadap Andar Ismail. Semuanya sepakat
bahwa Andar Ismail adalah sosok pribadi yang hebat dan pantas menjadi teladan.
Mengenai bukunya, semuanya sepakat; luar biasa!
“Buku itu pintu Kalbu”; 33 tulisan tentang Andar
Ismail, adalah hadiah bagi Andar Ismail yang berulang tahun ke-70; ditulis
tanpa sepengetahuan yang berhari ulang tahun. Tema yang digunakan mengikuti
kalimat yang terpampang di pintu kerja Andar Ismail di BPK Gunung Mulia; “Buku
itu pintu kalbu”. 33 tulisan mengikuti kebiasaan Andar Ismail menulis seri
selamat. Buku ini awalnya ditulis dan dicetak hanya untuk kalangan sendiri
namun supaya dapat menjadi berkat, dicetak untuk masyarakat umum. Jumlah
halaman 142 lembar. Harga 22 ribu, seperti harga seri selamat. Penerbit BPK
Gunung Mulia, tahun terbit, 2010. Penyunting; Rika Napitupulu, Dina Tuasuun.
Dalam “Buku itu pintu kalbu”, Sosok Andar Ismail
dikenang oleh teman-teman sekolah dasarnya dan rekan dalam pelayanan sebagai
teman sekolah yang bawel, dan periang. Pantang menyerah. Pandai menyimpan
rahasia. Memiliki rasa humor yang tinggi (seperti yang tercermin dalam seri
selamat). Sebagai motivator dan pembimbing. Pendiam, tapi humoris. Ada juga
yang mengatakan sebagai pribadi yang unik, dan tidak tampak ingin menjaga image
atau menunjukkan statusnya sebagai seorang pendeta yang sangat dikagumi. Enak
diajak bicara, terbuka dan komunikatif. Ada juga yang mengatakan cenderung
“dingin” dan kalau sudah marah, sangat menakutkan.
Andar Ismail di mata rekan kerjanya DI BPK Gunung
Mulia. Penulis yang tulus karena menulis untuk membantu pembaca merasa terbebas
dari ketegangan sehari-hari. Memiliki karunia untuk menulis. Seorang ahli
dibidangnya; baik pendeta maupun penulis. Teologi mainstreamnya sangat kuat,
pengawal teologi arus tengah, seorang teolog yang hebat. Teman yang mampu
berempati; menempatkan diri pada posisi orang lain. Peduli dan mampu merasakan
penderitaan orang lain. Memiliki komitmen yang kuat dan konsisten pada
pendiriannya. Seorang penulis yang hebat. Seorang yang sangat Teliti; apalagi
terhadap tulisannya. Seorang pendeta yang doanya sangat menghibur dalam
pergumulan. Pendidik yang disiplin, sederhana dan humoris. Unik dan “antic”.
Seorang motivator, inspirator, dan pendoa.
Kalimat Andar Ismail yang diingat oleh rekan kerjanya
di BPK Gunung Mulia, adalah: “Salah ketik adalah kesalahan yang tidak
bisa diampuni”.
Andar Ismail di mata mantan murid. Pendidik yang sulit
dimengerti. Orang yang sederhana. Nilai yang diberikan sesuai dengan kemampuan
mahasiswanya. Mengangkat asisten dosen, hanya untuk mengetik seri selamat.
Seorang pendidik sejati. Guru yang tidak menggurui, tampak lebih sebagai
seorang bapak. Bisa menjadi seorang sahabat dan sangat perhatian. Sosok unik
karena ritual sebelum mengajar di pagi hari; datang 5 menit sebelum kelas
dimulai, berdiri di depan pintu, sambil memegang buku, dan menunduk. Tanpa
kata, tanpa bicara. Waktu pelajaran dimulai, dia masuk ke dalam kelas. Tanpa
kata, tanpa sapa, tanpa bicara. Duduk di kursinya kemudian menyanyikan sebuah
lagu dengan lembut:
Laudate omnes gentes
Laudate domino
Laudate omnes gentes
Laudate domino.
Dikenal sebagai dosen yang angker (awalnya), galak,
dan Tidak suka mahasiswanya terlambat. Seterusnya, sebenarnya sangat perhatian
pada para mahasiswanya. Katanya pada seorang muridnya, sesuai kesaksian mantan
muridnya itu; “anda tahu bahwa Tuhan begitu hebat menciptakan diri anda dengan segala
kekurangan dan keterbatasan, tetapi di balik semua itu ada bakat dan kemampuan
luar biasa yang harus anda gali, sehingga suatu saat anda dapat memahami bahwa
banyak hal yang anda rasa tidak mungkin anda kerjakan mampu anda hasilkan dalam
karya besar anda”. Sosok yang Sederhana, dengan kemeja putih tangan
pendeknya. Memiliki disiplin tinggi, dan tidak suka kegaduhan. Seorang yang
banyak membaca dan menulis.
Andar Ismail sering berkata kepada para muridnya: “mulailah
dengan menulis resensi buku, jangan langsung menulis buku sendiri, tulisan itu
harus dimatangkan dahulu dengan berjalannya waktu”.
Andar Ismail di mata para pencinta seri selamat.
Bukunya berbeda. Cara penyampaiannya berbeda. Isi Alkitab disajikan secara
sederhana, dan mudah dipahami. Bukunya bukan menggurui. Buku yang menguatkan
dan menyegarkan ketika sedang bergumul. sosok pengarang favorit. Bukunya
membawa kebahagiaan dan berkat bagi pembacanya. Bab 33 berisi kutipan-kutipan
singkat mengenai seri selamat dari pembaca yang bersumber dari: www. Bpkgm.com.
semuanya senang dan merasa diberkati ketika membaca seri selamat.
Dalam semua tulisan dalam “buku itu pintu kalbu”
berisi “doa semoga” untuk Andar Ismail: Semoga panjang umur, sehat selalu dan
terlebih semoga terus menulis dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Lewat buku Andar Ismail menanamkan benih di dalam hati
pembacanya. Melalui sikapnya banyak orang merasa beruntung pernah bertemu
dengannya. Jika anda ingin mengetahui sosok Andar Ismail lebih dalam, “buku itu
pintu kalbu” dapat membantu menguak kehidupan pribadi “Bapak Selamat” dari
sudut pandang orang ke tiga.
No comments:
Post a Comment