Sunday, August 22, 2010

CERITA NATAL ANK 05 DI DESA POMOMAN


Natal kembali menyapa. Ank 05 juga tidak mau ketinggalan untuk menghayati dan memaknai peristiwa ini. Bagi ank 05 Acara natal diselenggarakan untuk menjaga kebersamaan yang telah terjalin. Namun dibalik itu, terdapat motivasi dari masing-masing pribadi untuk menumbuhkan keinginan melayani; turun ke jemaat dan merasakan pelayanan gereja yang sesungguhnya. Acara natal ini selain digunakan sebagai penguat kebersamaan, juga dimanfaatkan sebagai persiapan untuk melayani dengan sungguh dalam masyarakat dan gereja. Inilah alasan utama sehingga dalam setiap acara natal, ank 05 selalu memilih tempat yang “menantang”; tempat yang membutuhkan sentuhan kebersamaan, perjuangan dan ketulusan melayani. Bagi ank 05 tempat yang sulit adalah tantangan tersendiri yang mengokohkan kebersamaan dan menajamkan semangat pelayanan. Cerita indah dalam perjalanan sejarah ank 05 kebanyakan terukir indah dalam kenangan ketika memilih tempat yang sulit, bukan tempat yang mudah.
Ditemani dengan kecerahan langit zore waktu itu, berawal dari jalan yang terputus akibat terkikis air sungai, kami memulai perjalanan ke desa Pomoman. Perjalanan yang penuh canda dan tawa. Karena ank 05 samua panterek dan memiliki kadar baku sedu yang tinggi/ atau di atas rata-rata; jadi, samua musti siap kena hujatan; samua musti tabal talinga denk bibir, basar puru skaligus hati. Ya, inilah keunikan ank 05, “pang bakusedu”, “pangterek”/ “pang ba hujat”, mar itu no dia pe seni. Dua jam pertama, perjalan masih dilalui dengan tawa. Bahkan jalan yang rusak dan harus melewati beberapa kuala, ndak jadi persoalan. Namun, setelah zore berganti dengan malam nampaklah wajah-wajah memelas karena kelelahan. Sampai ada yang mengatakan “mo tatawa mar so nimbole karna so talalu lalah” bahkan mungkin karena letihnya sampe ada yang mengigau di jalan. Dia pe Kejadian laeng, dia blang laeng. Perjalanan yang diawali dengan canda dan tawa berakhir dengan sungut-sungut. Plus besar bitis, saki kaki denk badan; lala memang.
Setengah 7 malam, kami tiba di desa Pomoman. Terdapat papan nama yang bertuliskan. Desa Pomoman, kecamatan Poigar, kabupaten Bolaang Mongondouw. Kami langsung diarahkan menuju rumah ketua jemaat GMIBM “bukit Sion” Pomoman. Kamipun disambut dan disuguhkan ubi rubus, ubi goreng, pisang rubus, pisang goreng denk teh. Setelah itu pembagian akomodasi; perempuan di bagi ke rumah-rumah jemaat, sedangkan laki-laki ditempatkan bersama dalam satu rumah yang kemudian menjadi posko selama berada di desa Pomoman. Hari ini menjadi Hari yang melelahkan, mungkin ada yang langsung terbuai dalam tidur dan bermimpi indah/ ada juga sie yang mimpi buruk sampai ketindisan, namun ada juga yang tidak bisa memejamkan mata; baik karna “bakuterek” ato ba “lamu”/ dia pe bahasa keren “shering” kata. inilah hari pertama ank 05 di desa Pomoman.
Karena Di Pomoman katanya terdapat air terjun yang indah, maka kamipun berencana untuk mengunjunginya. Namun karena hujan, rencana ini dibatalkan. Mar karna kabal, samua suka mo pigi, jadi biar ujang; pigi. Jalan menuju air terjun ternyata sangat berbahaya dan menakutkan plus licin karna ujang. Mar sangat mengejutkan, samua tetap masih suka mo pigi. Biar kurang mo maraya denk mandi “pece”, tetap musti pigi Untungnya, kami ditemani oleh pemuda-pemuda desa Pomoman yang kebanyakan berbeda kepercayaan dengan kami. Sekali lagi terbuktikan, kepercayaan tidak membatasi pergaulan. Ternyata air terjun yang ada di desa Pomoman memang indah; perjuangan untuk mencapainya pun menjadi tidak sia-sia. Kesempatan yang langka ini tidak di sia-siakan oleh ank 05 untuk mengabadikannya dalam sebuah foto. Bahkan karna talalu narsis, samua baku rampas mo ba foto. Memang katu muka blits.
Hari ini seperti hari kedua, diawali dengan perkunjungan dan ibadah keluarga. Setelah itu, Kami mengunjungi SD dan SMP yang ada di Pomoman. Perkunjungan yang menyenangkan bahkan menyejukkan hati ketika melihat senyuman dan keceriaan anak-anak yang menyambut kami. Seolah-olah perjuangan kami sehingga sampai di Pomoman terbayar lunas melihat senyuman indah diwajah anak-anak itu. Selesai perkunjungan ke sekolah dilanjutkan dengan persiapan ibadah pohon terang. Segala persiapan pun dilakukan. Prong sana, prong sini. Hari ini juga dijadwalkan sebagian angkatan yang tergabung dalam rombongan kedua datang dari Tomohan ke Pomoman, hari ini cuaca di Pomoman kurang bersahabat. Hujan keras menguyur desa yang mengakibatkan jalan menuju Pomoman menjadi licin dan berlumpur. Terbayang dalam pikiranku “perjuangan teman-teman yang lain ketika berada dalam perjalanan menuju desa Pomoman yang harus melewati 9 kuala; Yang tentu saja arus airnya deras dan sangat dalam. Sedangkan berjalan pada cuaca yang cerah saja sulitnya minta ampun, apalagi berjalan dalam cuaca yang tidak bersahabat ini”. Namun tekat dan jiwa pelayanan yang tinggi, akhirnya membawa mereka tiba di Pomoman dengan selamat plus basah kuyuk dan kelelahan. Mar klu ndak ba jalang ndak mo dapa rasa dia pe seni.
Tibalah waktu bagi kami untuk berpisah dengan masyarakat dan jemaat yang ada di desa pomoman. Tibalah waktu di mana kami harus mengakhiri kebahagiaan di desa Pomoman ini. Terdapat Tugas lain yang menanti masing-masing kami dalam situasi dan kehidupan yang berbeda dari situasi dan kehidupan di Pomoman. Namun bagi ank 05 dan juga bagi pribadi kami masing-masing, desa Pomoman meninggalkan kesan dan pembelajar berharga dalam perjuangan kehidupan. Memberikan semangat pelayanan dan ketulusan berbagi dengan sesama; Tentu saja kesan itu tidak semuanya sama bagi setiap pribadi yang tergabung dalam ank 05. Namun yang pasti kesan itu merupakan kesan yang positif; tentu saja kesan yang dapat memotivasi dan mengingatkan setiap pribadi kami bahwa ada dunia yang lain diluar dunia kami; di dalamnya Ada kebahagiaan, perjuangan dan keprihatinan. Seperti kata teman ank dalam ucapan terima kasihnya kepada masyarakat dan jemaat desa Pomoman. “Banyak yang dapat kami petik dari perkunjungan di desa pomoman. Namun yang pasti perjuangan yang nyata untuk merangkai kehidupan sangat jelas tergambar dalam kehidupan masyarakat desa pomoman”.

 










Akhirnya selamat merayakan natal 09 dan selamat menyongsong tahun baru 10

No comments:

Post a Comment