Friday, August 20, 2010

"INSPIRASI DARI SEBUAH KAMPUNG PESISIR"




Raja mentari kembali terbenam di ufuk Barat, digantikan putri bulan yang mulai memperlihatkan kecantikan sinarnya yang memperindah langit sedikit bintang pada malam itu. Sebuah Pajeko mengantar rombongan mahasiswa angkatan 2005 dari pelabuhan kecil kampung pesisir menuju pelabuhan besar kota Bitung. Berakhir sudah pengalaman dan kebahagiaan selama 2 hari 1 malam ketika tinggal, bergaul dan mensukuri kebersamaan dengan masyarakat Kelurahan Posokan. Terjangan ombak seolah mewakili perasaanku yang belum ingin mengakhiri pengalaman, kebahagiaan dan kebersamaan ini. Kembali terbayang dalam pikiranku tugas yang menumpuk dan kesemrautan aktivitas kota. Kembali kenangan di kelurahan Posokan terlintas dalam ingatanku.
  Kelurahan Posokan Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung Sulawesi Utara merupakan kelurahan di pesisir pantai Pulau Lembeh. Dari pelabuhan Bitung setidaknya membutuhkan 2 sampai 3 jam perjalanan baik darat maupun laut. Bagi yang kuat berjalan kaki dan sekedar ingin berolahraga bisa menempuh perjalanan darat selama 2 sampai 2 stengah jam dari Waturiri. Itupun tergantung kecepatan masing-masing orang dan tidak sering beristiahat. Tapi sebelumnya harus melakukan perjalanan laut selamat stengah jam dari bitung ke waturiri. bagi yang tidak kuat berjalan kaki ada arternatif lain yaitu menyewa pajeko dari pelabuhan bitung langsung ke kelurahan Posokan tapi inipun harus atas persetujuan alam. Biasanya pajeko hanya berlayar pada pagi dan malam hari itupun jika lautnya tenang. Memilih jalan laut ombak akan mengiringi perjalanan sampai ke tempat tujuan sedangkan jika memilih jalan darat, rumput, bukit dan nyamuk siap menemani.
Kami rombongan mahasiswa UKIT angkatan 2005 siang itu memilih untuk berjalan kaki dari Waturiri ke Kelurahan Posokan. Pada waktu itu alam tidak menghendaki kami untuk melanjutkan perjalanan mengunakan Pajeko. Jam menunjukkan pukul 12 siang ketika kami memulai perjalanan tak terlupakan menuju kelurahan posokan. “benar-benar melelahkan” jalan setapak seluas 1,5 meter menemani kami menuju kelurahan Gunung Woka, sebuah kelurahan di antara kelurahan Waturiri dan kelurahan Posokan. Jalan penghubung yang Sangat memprihatinkan. Menjadi lebih memprihatinkan lagi ketika kami melanjutkan perjalanan dari Gunung Woka ke kelurahan Posokan. Jalan tanah yang biasa dibuat oleh masyarakat untuk ke kebun manjadi jalan utama. “jalannya saja seperti ini bagaimana dengan kampungnya?” pertanyaan yang muncul di benakku ketika beristirahat sejenak di sebuah pancuran mata air. Jam menujukkan pukul 2 lewat 15 menit diatas sebuah tebing yang menurun terlihatlah Kelurahan Posokan menyambut kami dengan senyuman ramah. Pemandangan yang indah, laut yang kebiruan sejauh mata memandang. pelabuhan kecil yang menyambut pengunjung dan msyarakat yang baru pulang melaut. Indahnya alam ciptaan Tuhan. Keletihan yang dialami selama perjalanan seolah lenyap di tutupi keindahan alam Kelurahan Posokan.
Kelurahan Posokan adalah kampung pesisir yang jauh dari hiruk pikuk kota. masyarakatnya hidup dari hasil menangkap ikan di laut mengunakan perahu-perahu kecil atau pajeko yang agak besar. kampung pesisir namun bukan berarti “Menyengsarakan”. Banyak kelebihan yang di miliki oleh kelurahan ini. Keindahan Alam yang masih alami belum tersentuh oleh keegoisan dan keserakahan manusia. laut menjadi tempat melanjutkan kehidupan. Gunung yang tinggi menjadi tempat perlindungan, masyarakat yang ramah membuat kelurahan ini semakin bersahaja dan mempesona. Kelurahan pesisir yang unik, sangat mandiri, karena sarana dan prasarana di kelurahan ini tergolong lengkap mulai dari sekolah SD, puskesmas, Balai Pertemuan, kantor Kelurahan, Listrik Tenaga Surya, air bersih dan lain-lain. Menjadi lebih mengagumkan kelurahan ini menjadi juara 2 terbersih se kota Bitung. penghargaan yang pantas karena sulit sekali menemukan sampah ketika mengelilingi kelurahan ini.
Bagiku Kelurahan Posokan mementahkan anggapan bahwa kawasan pesisir atau pedalaman pasti terkebelakang. Kampung pesisir yang sanggup untuk mandiri dan mensejahterakan masyarakat yang tinggal dan menetap di kampung ini.
Cahaya lampu kota Bitung membuatku tersadar. Pajeko yang kami tumpangi sudah memasuki Selat Lembeh. tidak berapa lama Pajekopun merapat di pelabuhan Bitung. menjadi tanda berakhirnya perjalanan yang melelahkan, pelayanan yang tulus, dan pengalaman yang indah di kelurahan Posokan.







Akhir Pekan Di Awal Bulan Juni 2009

1 comment:

  1. cerita bersama angkatan 2005.
    mengingat masa lalu guna menguatkan persahabatan sekarang dan akan datang.

    ReplyDelete