Monday, July 9, 2012

Jakarta. Masih tetap sama; semberawut

Jakarta. Masih tetap sama; semberawut. Macet masih menjadi menu utama. Mentari yang tertutup polusi udara. Gedung bertingkat. Tempat tinggal yang memprihatinkan. Kolong jembatan. Mall. Banjir. Kemiskinan.   
 “Sungguh memprihatinkan jika datang ke Jakarta untuk mencari sebuah pekerjaan”, inilah kalimat yang berlalu lalang dalam pikiranq selama menikmati perjalanan di Jakarta. Memang kesempatan berkarier di Jakarta lebih besar; banyak peluang. Namun perjuangannya pun sungguh lebih berat. Salut bagi mereka yang berani mengadu nasib di Jakarta. Ibarat mendaki sebuah gunung, mengejar kesuksesan di Jakarta, perjalanannya terasa lebih berat. Jalan yang terjal, semak belukar yang lebat, bahkan jarak yang sangat jauh. Mengejar kesuksesan di Jakarta dibutuhkan perjuangan, ketekunan serta kemampuan yang luar biasa.
Syukur pada-Nya karena kembali kunjunganq hari ini terasa menyenangkan;  bus full AC dan hotel yang cukup baik. Segalanya telah diatur oleh pihak yang mengundang. Transportasi, akomodasi maupun honor yang akan kami terima. Bagiku, perjalanan ini merupakan waktu untuk liburan. Keluar dari rutinitas kerja dan pelayanan. Perjalanan ini kembali membawa kesegaran baru dalam menjalani kehidupan. Aq berpikir, betapa baik Dia padaq; ketika kejenuhan kerja dan pelayanan mulai menghampiri, Ia selalu memberikan perjalanan dan kesempatan yang menyenangkan.

Trinity. Jakarta,
Awal Juni 2012

No comments:

Post a Comment