“ini baru kampus”. tiga kata ini langsung berlarian
dalam pikiranq ketika memasuki universitas Indonesia. Tiga kata yang mungkin muncul
dibenakq sebagai “rasa iri” karena tidak bisa menikmati proses perkuliahan di
universitas seperti ini. tiga kata ini juga sebagai bentuk kekaguman yang
sangat tulus ketika melihat kemegahan universitas ini.
Secara pribadi, aq sangat bersyukur dan bangga dapat
menginjakkan kaki di UI ini. Sebuah universitas yang sangat terkenal di
Indonesia. Menyaksikan secara langsung kemegahan kampus ini, menjadi sebuah
pengalaman yang sulit terlupakan bagiq. Ya, bagiku; sangat pantas jika universitas
ini disebut sebagai universitas terbaik di Indonesia.
Aq sangat kagum dengan fasilitas yang ada di kampus UI
ini. Penilaian ini muncul hanya didasarkan pada pengamatan sepintas ketika
memperhatikan kemegahan bangunanan-bangunannya. Namun, aq sangat yakin proses
pembelajarannya pasti juga berkualitas. Kemegahan fisik universitas ini pasti
juga mengambarkan kualitas belajar mengajarnya. Ingin rasanya mengenal lebih
dalam kampus ini dengan cara menjadi salah satu mahasiswanya; namun apa daya, keinginan
itu terasa sangat mustahil untuk diwujudkan. Aq benar-benar kagum dengan kampuz
ini. Walaupun hanya sepintas menyaksikannya dan sekilas juga merasakan
suasananya namun Seolah-olah aq Jatuh cinta dengan kampuz ini pada pandangan
pertama. Wkwkwkwkwkwk… lebay. Coom. J
Ada hal yang menarik berkaitan dengan kampuz ini. apa
itu? Dies Natalis Fakultas Ilmu pengetahuan budaya UI yang mementaskan budaya Minahasa.
Budaya Minahasa di FIB UI, keren bukan? Dan, memanglah demikian. FIB UI sejenak
seolah-olah berada di tanah Minahasa. Dekorasi panggung utama auditoriumnya
serba Minahasa; bahkan Terdapat miniature
rumah adat minahasa di atasnya. Pementasan budaya serba minahasa; Maengket,
prosesi adat, kabasaran, kolintang, music bia, music bamboo, makaaruyen, dan
berbagai macam tarian kreasi Minahasa; tetengkoren, uka, katrili dsb. Bahkan
makanan yang disajikan untuk para undangan dan mahasiswanya “berlidahkan”
Minahasa. Benar-benar serasa berada di tanah Minahasa.
Yang menarik bagiku karena budaya minahasa ada di UI. Sebagai
orang minahasa aq bangga melihat acara ini dapat diselenggarakan di UI; sebuah
universitas terkemuka di Indonesia. Lewat acara ini budaya Minahasa dapat lebih
dikenal sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Acara ini menyadarkanq
bahwa Ternyata keindahan budaya Minahasa bukan hanya dicintai dan dinikmati
oleh orang Minahasa saja. Mereka pun yang bukan keturunan Toar Lumimuut juga
menaruh minat yang sangat besar terhadap budaya Tou Minahasa. Hal ini
memunculkan refleksi dalam diri; akan sangat memiriskan jika orang-orang yang
tidak memiliki darah Minahasa lebih mencintai budaya Minahasa dibandingkan
dengan kita yang mengaku diri sebagai Tou Minahasa. Akan sangat menyakitkan
jika budaya Minahasa lebih mendapatkan tempat di tanah rantau daripada di tanah
Minahasa sendiri.
Hari ini. Sebuah kebanggaan tersendiri bagiq dapat
menginjakkan kaki di UI dan yang terutama dapat menyaksikan kemegahan budaya Minahasa
di tanah rantau. Terlibat dalam Acara ini memunculkan kebanggaan dalam diri
sebagai Tou Minahasa. Th God atas Pengalaman yang indah ini J
Jakarta. Selasa, 6 Des 2011.
No comments:
Post a Comment